Coronavirus
berasal dari bahasa
Yunani κορών yang
berarti mahkota
(corona). Dilihat di bawah mikroskop elektron, mahkota terlihat seperti tancapan paku-paku yang
terbuat dari S glikoprotein. Struktur
inilah yang terikat
pada sel inang dan nantinya dapat menyebabkan virus dapat masuk ke dalam sel
inang.
Coronavirus merupakan
virus RNA besar yang terselubung. Coronavirus merupakan virus RNA strand positif
terbesar. Coronavirus menginfeksi
manusia dan hewan sebagai penyebab penyakit pernafasan
dan saluran pencernaan. Coronavirus pada manusia menyebabkan
batuk pilek dan telah dikaitkan dengan gastroenteritis pada
bayi. Coronavirus pada hewan yang
lebih rendah menimbulkan infeksi menetap pada inang alamiahnya. Virus manusia sukar untuk dibiakkan dan karena itu dicirikan dengan buruk.
Tipe baru dari coronavirus
telah diidentifikasi sebagai
penyebab penyakit gawat yang disebut SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome). SARS coronavirus (SARS Co-V)secara resmi telah dideklarasikan oleh
WHO sebagai agen causative penyebab SARS. SARS-CoV mempunyai
patogenesis
yang
unik
sebab
mereka menyebabkan
infeksi pernafasan paa bagian atas dan bawah sekaligus serta dapat menyebabkan
gastroenteritis.
Gambar 1. SARS Coronavirus
Struktur dan Komposisi
Koronavirus
merupakan partikel berselubung, berukuran 80-160 nm yang mengandung
genom tak bersegmen dari RNA beruntai tunggal (27-30
kb;
BM
5-6x106), genom terbesar di antara virus RNA. Nukleokapsid heliks berdiameter 9-11 nm.
Terdapat
tonjolan berbentuk gada atau daun bunga dengan panjang 20 nm yang berjarak lebar pada permukaan luar selubung, menyerupai korona matahari.
Protein struktural virus meliputi protein nukleokapsid
terfosforilasi 50-60K, glikoprotein
20-30K (E1) yang bertindak sebagai protein matriks yang tertanam dalam lapisan ganda lipid selubung dan berinteraksi dengan
nukleokapsid, dan glikoprotein E2 (180-200K)
yang membentuk peplomer berbentuk
daun bunga. Beberapa
virus mengandung glikoprotein ketiga (E3;
120-140K) yang menyebabkan hemaglutinasi dan mempunyai aktivitas asetilesterase.
Genom
RNA beruntai
tunggal linear tak bersegmen, protein stuktural virus meliputi protein nukleokapsid terfosforilasi dan mengandung dua glikoprotein (bertindak
sebagai protein matriks yang teranam
dalam lapisan ganda lipid selubung dan berinteraksi dengan nukleokapsid), dan satu fosfoprotein terselubung serta mengandung duri besar / daun bunga yang menyebabkan
hemaglutirasi dan mempunyai aktivitas asetil esterase.
Protein
Protein
yang terdapat dalam coronavirus berupa S
(spike) protein (150k), HE protein (65kD), M (membran) protein, E (envelope) protein (9-12kD), dan N (nucleocapsid)
protein (60kD).
a.
S (spike) protein (150k)
S
protein dapat mengikat asam salisilat (9-O-acetyl neuraminic
acid) pada permukaan membrane
sel inang dimana hal ini memberi
kemampuan
virus untuk hemagglutinasi. Antibodi
yang melawan S protein dinetralisasi.
b.
HE protein (65kD)
Hanya
terdapat pada coronavirus yang mempunyai
protein hemagglutinin-esterase.
Bentuk protein ini juga seperti paku (lebih kecil dari S protein) pada permukaan virus. Protein ini
juga dapat mengikat asam salisilat. Aktivitas esterase dari HE protein dapat memecah asam salisilat dari rantai gula, yang dapa membantu virus untuk masuk
dalam sel inang dan bereplikasi. Antibodi yang melawan HE protein juga
akan dinetralisasi oleh virus.
c.
M (membran) protein
Protein
ini membantu perlekatan
nukleokapsid ke membran dari struktur internal seperti Badan Golgi dan tidak ditemukan pada membran plasma sel.
d.
E (envelope) protein (9-12kD)
Protein
kecil ini juga terdapat pada membran virus. Pada sel yang terinfeksi,
protein ini ditemukan di sekitar nucleus dan permukaan sel.
e.
N (nucleocapsid) protein
(60kD)
Nukleokapsid
protein mengikat genom RNA didahului dengan
beberapa rangkaian dan menuju M
protein pada permukaan dalam membrane virus. N protein merupakan protein
terfosforilasi. Tidak seperti virus RNA lain,
coronavirus tidak bergabung dengan RNA polymerase
dalam partikel virus. Polymerase dibuat setelah infeksi dengan menggunakan genom RNA positif sebagai mRNA.
Klasifikasi:
Ordo Nidovirales
Familia Coronaviridae
Genus Coronavirus
Coronavirus
penyebab SARS terletak pada Group IV ((+)ssRNA). Tampaknya terdapat dua kelompok antigenik koronavirus manusia, yang diwakili oleh strain 229E dan OC43.
Replikasi
Replikasi dari koronavirus dimulai saat ia mengambil tempat dalam sitoplasma. Koronavirus melekat pada reseptor sel sasaran melalui
duri glikoprotein pada selubung
virus (melalui E2 atau E3). Koronavirus manusia dan
tikus memakai reseptor yang tidak saling berhubungan. Reseptor untuk
koronavirus manusia adalah N aminopeptidase, sedangkan isoform majemuk
dari antigen karsinoembrionik yang berkaitan dengan famili
glikoprotein, bertindak sebagai
reseptor untuk koronavirus tikus. Kemudian partikel diinternalisasi, kemungkinan melalui
endositosis absorptif. Glikoprotein
E2 dapat menyebabkan penyatuan selubung virus dengan selaput
sel.
Peristiwa pertama setelah
pelepasan selubung adalah sintesis
polimerase RNA yang
bergantung pada RNA spesifik virus yang merekam RNA komplementer (untai-
minus) dengan
panjang penuh. Hal
ini bertindak sebagai cetakan
untuk suatu set kumpulan dari
5-7 mRNA subgenomik.
Dengan diterjemahkannya
masing-masing mRNA
subgenomik ke dalam
polipeptida tunggal, prekursor
poliprotein tidak lazim pada infeksi koronavirus. Kemungkinan
RNA genomic menyandi suatu
poliprotein besar yang diolah untuk menghasilkan
polymerase RNA virus.
Molekul RNA genomik yang baru disintesis
dalam sitoplasma
berinteraksi
dengan protein nukleokapsid membentuk nukleokapsid heliks. Nukleokapsid bertunas melalui selaput retikulum
endoplasmik
kasar dan apparatus
Golgi pada daerah
yang mengandung glikoprotein virus. Virus matang kemudian dibawa dalam
vesikel ke bagian tepi sel cuntuk keluar atau menunggu
hingga sel mati untuk dilepaskan. Virion tidak dibentuk melalui
pertunasan pada selaput plasma. Sejumlah
besar partikel dapat terlihat pada permukaan
luar sel yang terinfeksi dan kemungkinan diadsorbsi setelah virion dilepaskan.
Beberapa koronavirus lebih sering menimbulkan
infeksi sel yang menetap daripada
sitosidal.
Gambar 2. Replikasi SARS Coronavirus
Daftar Rujukan:
http://www.kamusilmiah.com/kesehatan/coronavirus-dan-penyakit-sars/
KELOMPOK
2
Devianty
Intan Perwitasari (100533402569)
Fitri
Ainun Rosita (100533402622)
Yuda
Dwi Pantara (100533406907)
S1 PTI'10 Offering
B